November 6, 2013

Pergantian

Lagi-lagi kemageran saya masih berlanjut sampai detik ini pun. Entah kenapa badan berasa berat sekali. Apa mungkin karena kebanyakan tidur? Tapi hari ini saya gak tidur seharian. Justru bisa dibilang hari ini saya lumayan produktif dibanding hari-hari kemarin.

Walaupun kelas hari ini baru mulai jam 1 siang, jam 10 saya udah bangun (berkat alarm sih). Dan setelah sekian lama gak bikin egg toast, pagi ini dengan lahap saya menyantap egg toast bikinan sendiri *super satisfied. Dan di kelas pun, dimana saya yang biasanya lelap tidur dan bisa-bisanya mimpi, walaupun disertai keluhan saya buka illustrator dan mengerjakan itu buku portfolio yang gak kelar-kelar GAK PAHAM LAGI

Ketika kelas tiga jam itu kelar, seharusnya saya dan teman saya langsung cabut ke tempat les. Berhubung melihat langit yang rada mendung, ditambah juga dengan gerimis, serta udara yang sejuk, batal lah kami ke sana. Sesimpel percakapan pendek ini : 

S : Gila ini udara sih bikin mager bgt, enaknya tidur ini mah!
M : Yauda, kita balik aja yuk! Besok aja kita ke sananya.
S : Okeh sip.

Rencana kami ke sana selalu batal dari minggu ke minggu. Entah berapa banyak alasan kami. Dan kali ini, udara sejuk lah alasan kami.

Udara di Busan yang semakin hari semakin dingin (ya iyalah, namanya juga mau winter) bikin kemageran yang udah level akut ini mendobel. Gak kuat rasanya keluar dari kamar (derita anak tropis). Perjalanan yang biasanya sebentar terasa sangat panjang. Belum lagi kejadian saltum seperti hari ini yang bikin saya menggigil sepanjang hari. Salah saya juga sih gak ngecek weather forecast sebelum memilih baju. Weather forecast emang sangatlah penting buat yang tinggal di Busan yang cuacanya cukup labil. 

Cuaca labil ini lah yang bikin gak enaknya pergantian musim. Siang masih berasa panas, tapi kalau udah sore mulai berasa dingin. Baju yang saya pakai dari pagi berasa pas dengan cuaca. Tapi, berasa super salah pakai baju itu ketika kelar kelas sore atau malam. Rada serba salah. Dan lagi-lagi, di pergantian musim ini, AC satu asrama di matiin kurang lebih selama seminggu. Jadi, siang-siang saya dipenuhi dengan keluhan-keluhan kepanasan. Belum lagi kamar saya yang menghadap ke depan, jadi sa.ngat.lah terekspos dengan sinar matahari (ampe silau). Beruntunglah orang-orang yang kamarnya menghadap ke hutan (jadinya kamar mereka adem-adem gimana gitu). 

Hal kedua yang bikin gak enaknya pergantian musim sih cukup common, yaitu sakit. Yup, semua orang jadi batuk pilek. Dan itu sudah menjadi hal biasa di kampus gw. Orang-orang jadi bindeng dan batuk-batuk. Virus dimana-mana. Minyak kayu putih pun selalu setia menemani setiap saat (udah kayak iklan). Untung saya baru aja dapat kiriman stok antangin dari mama. Walau ke ujung dunia (ca elah), saya gak akan bisa pisah dari minyak kayu putih dan antangin. Namanya juga orang Indonesia.


Dan lagi-lagi, hari ini saya cuma bisa berharap supaya besok gak dikalahkan rasa malas lagi.