November 18, 2013

The way I see it

Setelah seharian gak mandi dan cuma berkutat dengan berbagai macam program adobe dari mulai bangun sampai mau tidur lagi, dari mulai mata yang susah dibuka tapi kebuka juga sampai gak tahan pengen merem dan tidur aja, gw pun buka youtube dan mencari hiburan. Ya begitulah gw, bukannya tidur malah nyari hiburan dulu. Abisnya, tidur jam 1 rasanya kurang afdol gitu, kayak ada yang kurang. Maklum, setelah seharian super duper galau dengan tugas yang numpuk (tapi mending galau tugas sih, capek galau mainstream gak kelar-kelar), gw berhak dong ketawa ketiwi sedikit. After all, it's sunday. Dan menurut gw, so far ini cara paling enak buat nikmatin hari minggu. Setelah kuliah full dari hari senin sampai jumat, terus main seharian di hari sabtunya, hari minggu itu emang pas banget buat mager-guling-gulingan-di-kasur sambil nugas (kalau inget dan niat). 

Anyway, pas banget dengan kondisi gw yang lagi butuh hiburan, malesbanget.com baru aja nge-upload episode baru dari Jalan-Jalan Men 2013. Sebenarnya udah di-upload satu hari yang lalu, tapi entah kenapa video Jalan-Jalan Men gak pernah muncul di my subscriptions page gw di youtube. Ujung-ujungnya, harus gw cari juga. Jalan-Jalan Men adalah acara travel series Indonesia dari malesbanget.com dimana Jebraw dan Naya adalah host-nya. Sebenarnya, malesbanget.com terbentuk di tahun 2002, tapi acara ini baru ada sejak pertengahan tahun lalu. Dan gw ngikutin sejak itu. Ini acara super duper keren banget level dewa demi apa pun gak paham lagi. Kalau kata Jebraw, triple pecah. Ini acara bercerita tentang Jebraw dan Naya yang mencari harta karun di Indonesia. Bukan hanya menelusuri tempat-tempat yang emang udah terkenal di Indonesia tapi mereka juga ke tempat-tempat di pelosok Indonesia yang mungkin belum pernah diketahui. Ini acara amatlah sangat berhasil memperlihatkan ke-imba-an kekayaan Indonesia. Every single episode of this show amazes me. Ini satu-satunya acara yang setiap episodenya hanya berdurasi kurang lebih 20 menit gak pernah gagal membuat gw ketawa, terpukau, terpesona, merinding, terkagum-kagum mangap gak kelar-kelar, bahkan meneteskan air mata saking tersentuhnya (rada lebay, but true story).

Di episode kali ini, mereka ke Labuan Bajo yang berada di NTB. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian petani. Pemandangan sawah yang dilihat dari atas gunung sih fix cakep. Beda dari episode-episode lain, episode kali ini lebih fokus ke interaksi dengan orang-orang bajo. Mereka ini tinggal di desa yang berada di atas gunung. Walaupun cuma berdurasi kurang dari 20 menit, gw belajar banyak dari episode ini. Sebagai orang yang biasa dengan tinggal di kota, gw tertampar melihat betapa simpelnya mereka menjalani hidup ini. Mereka gak perlu kesejahteraan materi karena mereka udah punya kesejahteraan akal dan hati (aseek). Makanan sehari-hari mereka langsung dari alam sekitar mereka. Fresh. They're basically living to just keep on living. Gak ada tuh yang namanya galau-galauan. Beda banget dari orang kota yang udah kenal uang dan bahkan dijadikan patokan untuk menilai segala sesuatu hal. Itu yang membuat orang gak pernah puas dengan apa yang mereka punya, dan selalu ingin lebih. Padahal terkadang apa yang kita mau bukanlah sesuatu yang kita butuhkan. Dan kita selalu merasa yang kita gak punya itu lebih indah dari yang kita punya. Padahal, kalau di lihat-lihat sih yang kita punya itu sama indahnya dengan apa yang kita gak punya. Satu lagi yang gw belajar dari orang-orang Bajo yang sangatlah ramah. Mereka gak menyambut tourist sebagai tourist, tapi tourists disambut seperti keluarga sendiri. Katanya, menurut mereka tourist yang ke Bajo itu orang berkelana yang telah pulang kembali. No wonder, they were very welcome and were able to interact really fast with the tourists as if they knew them. Dengan kata lain, sosialisasi mereka tinggi. Bahkan bisa dibilang lebih tinggi di banding kita yang ngaku-ngaku anak "sosial" banget. Sosial "media". Apa iya kita makin sosial? Menurut gw sih enggak. Justru dengan bertambah fokusnya kita dengan dunia maya, kita makin socially awkward. Ugly truth.

Yang gw suka banget dari Jalan-Jalan Men adalah cinematography mereka yang epic banget (sekedar info, nama tim mereka tim epic lho). I'm in love with the way they capture Indonesia. Simply, breathtaking. Sudut-sudut mereka ambil gambar itu wow banget. Ditambah dengan Jebraw dan Naya yang ngebawa acara ini effortlessly asik. They're really awesome people. Indonesians are indeed awesome! So is indonesia. Di sini, sangatlah bisa dilihat kalau orang Indonesia itu emang ramah orang-orangnya. Selain kekayaan Indonesia yang berlimpahan dan keramahan orang-orangnya yang membuat gw berterima kasih dilahirkan sebagai orang Indonesia, makanan Indonesia juga merupakan salah satu alasannya. Gw gak kebayang kalau gw gak dilahirkan sebagai orang Indonesia dimana gw gak bisa nikmatin rujak, sate, bubur, soto, nasi padang, rawon, rendang, dkk in my daily life. I dare say, "makanan Indonesia itu baru yang namanya makanan!" (iklan banget)

Gw gak setuju dengan pernyataan dimana kita harus melupakan perbedaan di antara kita untuk menjadi satu. Justru, perbedaan itulah yang harus kita perhatikan dan hargai. Instead of ignoring the fact that we are different, I think we should embrace that difference. Itulah Bhinneka Tunggal Ika (perasaan post gw sebelum sebelum ini juga ngomongin Bhinneka Tunggal Ika). Perbedaan itulah yang membuat Indonesia unik. Perbedaan budaya, perbedaan bahasa, perbedaan agama, makanan juga amatlah sangat beragam, warna kulit yang berbeda-beda, tanah aja beda-beda (secara indonesia negara kepulauan). Cara pandang dari berbagai macam orang pun berbeda-beda. Dengan perbedaan itulah, kita seharusnya bisa saling melengkapi satu sama lain. Dan barulah bersatu.

Orang-orang Indonesia selalu bertanya kapan Indonesia akan berubah? Gw juga dulu salah satu dari orang-orang yang hidup dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini. Bahkan, gw dulu ngata-ngatain Indonesia. Tapi gw sadar caki maki gw gak bakal ngerubah Indonesia (bikin capek ngomel, iya). Justru kita yang harus berubah, karena perubahan itu mulai dari kita sendiri. Jujur, gw masih belajar mencintai negeri gw ini. Dan itu adalah sebuah proses yang indah (caelah). Dengan pandangan kita yang selalu negatif terhadap Indonesia, apakah kita layak mendapatkan semua keindahan Indonesia? Gw rasa enggak. 

Berkat acara ini, keinginan gw untuk keliling Indonesia semakin menjadi-jadi. Yups, dibanding keliling dunia, gw lebih pengen keliling Indonesia. Bisa dibilang acara ini has changed my perspective about Indonesia. So far, gw baru ke pulau Jawa, Sulawesi dan Bali aja, gw sangat kagum dengan ketiga pulau tersebut. Gimana kalau liat harta-harta yang pulau-pulau lain punya? Dulu gw pengen keliling Indonesia karena menurut gw itu keharusan gw sebagai orang Indonesia. Tapi sekarang alasan itu pun berubah. Gw pengen keliling Indonesia karena pengen melihat kekayaan alam negeri sendiri dengan mata kepala sendiri. Gw pengen mengenal Indonesia lebih jauh. Dan gw yakin dengan berkeliling Indonesia, gw bisa belajar banyak hal dan mungkin bisa merubah gw menjadi lebih baik dengan melihat Indonesia dari berbagai macam sudut pandang orang-orang yang berbeda. Indonesia has a lot to offer. Apa yang anda mau, Indonesia punya. Entah itu dari segi alam, ataupun budaya. Dari pengalaman gw travelling ke berbagai negara, Indonesia is the richest country in this world. Gw emang belum keliling dunia, but so far that's the way I see it.


Pertanyaannya bukanlah "Apa yang Indonesia punya?", tapi "Apa yang Indonesia gak punya?".